LBHMANADO.YLBHI – Bentuk penolakan warga nelayan di wilayah Manado Utara terhadap reklamasi pantainya terus bergulir. Dukungan demi dukungan terus berdatangan sejak beberapa waktu lalu. Dengan semangat menjaga ekosistem laut serta gerakan kepedulian terhadap masyarakat umum, kelompok nelayan menggelar diskusi rutin membahas posisi strategis dalam gerakan penolakan reklamasi. Program ini dianggap hanyalah kepentingan elit korporasi yang orientasinya kepentingan pribadi atau pun kelompok tetapi merugikan masyarakat. Kegiatan ini difasilitasi oleh kelompok nelayan Tongkol Karangria, Minggu, (26/5/2024).

Bertempat di sekretariat nelayan Tongkol, pertemuan ini turut dihadiri oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Manado, perwakilan organisiasi mahasiswa dari berbagai universitas di Sulawesi Utara (Sulut), dan beberapa LSM yang merasa terpanggil pun terbeban melihat permasalahan yang terjadi di seputaran pantai utaran kota Manado.

Henli Rahman, perwakilan LBH Manado menuturkan, pembahasan hal pokok dalam gerakan ini terus di evaluasi ditiap pertemuan. LBH Manado sendiri turut menyampaikan terkait hasil kerja mereka yang telah menyambangi beberapa dinas-dinas terkait dan meminta informasi soal dokumen-dokumen.

“Pertemuan ini adalah tindaklanjut dari rapat-rapat sebelumnya. Masing-masing dari kami saling memberikan informasi terkait gerakan yang sudah dibuat sejak beberapa waktu lalu. Kami juga memberikan penyampaian bahwa telah mengunjungai dinas terkait dan meminta segala dokumen terkait reklamasi ini. Dukungan masyarakat luas juga sangat diperlukan,” tutur pengacara LBH Manado.

Selain itu, warga nelayan meminta kepada warga masyarakat untuk sekiranya memberikan dukungan kepada mereka yang sementara bergerak dalam melawan kelaliman yang mengatasnamakan pembangunan ini.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *